Tenggarong, Politik Kaltim.com – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, memang penuh sebuah teka teki politik dalam perbincangan di publik, khususnya daerah istimewah Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Beredar isu di media sosial banyak figur yang igin menampilkan eksistensinya supaya bisa mengambil hati masyarakat, diantaranya, Dendi Suryadi biasa disapa (Brigjen Dendi), Edi Damansyah, Rendi Solihin mereka berdua saat ini menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara. Disisi lain, ada Awang Yacoub Luthman, Muhammad Husni Fahruddin, Seno Aji dan figure-figur tokoh politik lainnya.
Isu saat ini yang lagi hangat diperbincangkan menejelang Pilkada 2024, ada tiga nama calon yang sedang di potret oleh publik, ada nama Dendi Suryadi, Edi Damansyah dan Rendi Solihin, ketiga nama tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar.
Varia Fadillah selaku Ketua Gempita Kukar mengatakan Politik di Kukar masih sangat dinamis, nama Brigjen Dendi, ketika balehonya memenuhi jalan-jalan utama di Kukar ada tiga timbul pertanyaan di masyarakat, pertama, bersediakah beliau berhenti dari TNI Aktif yang masa kerjanya masih dua tahun. Kedua, siapa wakilnya karena harus berpasangan bukan tunggal. Ketiga, perahu politik apa yang digunakan untuk mengusung dendi.
“Untuk bisa mencalonkan diri sebagai Bupati Kukar minimal harus ada Sembilan kursi di DPRD Kukar. Kita sudah tahu, saat ini kursi di DPRD yang bisa mengusung calon Bupati, ada partai PDIP dan Golkar. Dua partai besar inilah yang sudah punya tiket Gold Bupati,” analisa Varia Fadillah Ketua Gempita Kukar saat tim media politik wawancara via whatsapp (4/4/2024).
Varia mempotret, selama ini Brigjen Dendi belum terlihat membangun kedekatan dengan ketua – ketua partai di daerah. Sedangkan Kita tidak tahu hubungannya di pusat, sehingga bisa saja disimpulkan bahwa mungkin untuk maju masih belum full 100 persen.
“Masih cek ombak lah menurut saya. Namun akhir akhir ini terlihat timnya mulai membangun komunikasi untuk itu. Melalui safari ramadhan, kunjungan ke tokoh – tokoh politik, tokoh agama, pengusaha. Namun perlu di ingat waktunya tinggal beberapa bulan lagi karena 27 Agustus sudah pendaftaran pilkada 2024 serentak,” Ucapnya.
Sementara disisi lain, Varia menilai, hubungan Edi Damansyah dan Rendi Solihin memang sedang hangat terdengar ada keretakan. Namun walaupun tidak sering bersama, mereka tetap masih dominan dengan program – program Kukar idaman. Walaupun bisa saja Rendi mengusung KUKAR KEREN atau Edi Damansyah KUKAR IDAMAN JILID II.
“Itu belum terlihat di masyarakat disetiap sambutan mereka berdua ini menggambarkan semua masih berhati hati. Bisa saja dengan adanya keretakan itu momen masuknya calon – calon lain untuk maju memanfaatkan peluang, tapi saat ini saya melihat masih solid,” Ujarnya
Varia mengamat dalam isu diluar sana terdengar bahwa Rendi akan meninggalkan PDIP, lalu berlabuh ke Golkar partai yang pertama kali membesarkannya. Begitupula Edi Damansyah meninggalkan PDIP berlabuh ke partai Gerindra karena merupakan partai penguasa di pusat saat ini, dan PDIP sudah dimiliki oleh Rendi Solihin.
“Sampai saat ini, itu semua masih baik baik saja hanya sebatas gosip gosip politik,” terangnya
Menurut Ketua Gempita Kukar, Paslon kedepannya kemungkinan hanya ada tiga dan tidak ada calon independen. Yang pertama dari kubu petahana Edi – Rendi yang masih memegang PDIP dan PKB, lalu kubu Gerindra dan Nasdem serta kubu ketiga yaitu ada Golkar dan PAN.
“Namun perlu menjadi catatan penting bahwa Edi Damansyah pernah memborong semua partai itu menjadi partai pendukungnya saat maju pertama kali, dan untuk koneksi ke ketua umum DPP pusat orang orangnya pasti itu – itu juga. Edi Damansyah masih pegang koneksi dan semua bisa saja terjadi, ini hanyalah sebatas analisa saya,”Tutupnya Varia. (*PK)