Puluhan Musisi Tradisi Kukar Ikuti Sosialisasi LMK Musik Tradisi Nusantara

IMG-20250528-WA0060
Sosialisasi LMK Musik Tradisi Nusantara. (Istimewa)

BERITAMUARA.COM – Sebanyak 30 pelaku musik tradisi dari berbagai komunitas di Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti Sosialisasi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Berbasis Musik Tradisi Nusantara.

Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Langgam Kreasi Budaya (LKB) itu berlangsung di Pendopo Odah Etam Tenggarong pada Selasa (27/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan ekosistem musik tradisi di daerah, khususnya dalam memberikan pemahaman tentang hak ekonomi atas karya seni yang dihasilkan para musisi lokal.

“Setiap karya yang dihasilkan para pelaku musik tradisi sebenarnya punya nilai ekonomi. Sayangnya banyak yang belum tahu bagaimana cara mendapatkan hak itu secara legal dan berkelanjutan,” kata Musisi Etnik dari Olah Gubang, Ozi.

Ozi menuturkan inisiatif menghadirkan sosialisasi LMK ke Kukar berawal dari peluncuran LMK berbasis musik tradisi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan di Jakarta pada 2023.

Sejak saat itu, ia mengupayakan agar musisi tradisi di daerahnya bisa mendapatkan akses serupa.

Menurutnya, potensi musik tradisi di Kutai Kartanegara sangat besar, baik dari segi kuantitas pelaku maupun keragaman karya.

Namun, minimnya pemahaman tentang manajemen hak cipta dan royalti masih menjadi hambatan utama.

“Saya ingin teman-teman tidak hanya sekadar melestarikan budaya, tapi juga menjadikan musik tradisi sebagai profesi yang punya nilai ekonomi,” ujarnya.

Sosialisasi ini disambut antusias para peserta. Sesi tanya jawab berlangsung aktif, terutama terkait prosedur pendaftaran karya dan alur penerimaan royalti dari LMK.

“Alhamdulillah sejak tahun lalu saya sudah mulai menerima royalti dari karya-karya yang saya daftarkan. Ini membuktikan bahwa sistem ini memang bekerja,” ujarnya.

Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan dan menjangkau lebih banyak pelaku budaya di wilayah lain di Kalimantan Timur.

“Pelestarian budaya harus berjalan berdampingan dengan kesejahteraan para pelakunya. Ini langkah awal yang sangat penting,” tutupnya. (zy)