BERITAMUARA.COM- Pemerintah Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat layanan kesehatan remaja melalui program Posyandu Remaja yang digelar secara rutin tiga kali dalam sebulan.
Salah satu kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (23/5/2025) di Posyandu Bunga Bangsa, wilayah RT 9 Pal 9, didampingi oleh petugas dan ahli gizi.
Kepala Desa Rempanga, Norsari, menjelaskan bahwa layanan ini ditujukan bagi remaja usia 10 hingga 18 tahun. “Karena wilayah kita luas, posyandu remaja ini digelar tiga kali sebulan di lokasi berbeda untuk menjangkau semua RT,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, peserta mendapatkan berbagai layanan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, Lingkar Lengan Atas (LILA), Lingkar Kepala (LIKA), pemeriksaan tekanan darah, hingga konsultasi kesehatan.
Kehadiran ahli gizi juga membantu memberikan edukasi langsung kepada para remaja tentang pentingnya gizi seimbang.
Ia mengatakan Pembagian lokasi dilakukan secara strategis. Untuk RT 1-3, RT 4-7 dilayani di sekitar kantor Desa, sementara untuk RT 8-9 kegiatannya dipusatkan di Pal 9.
“Anak-anak remaja ini belum tentu bisa bawa motor, jadi kita datangi mereka agar tetap terlayani,” tutur Norsari.
Norsari menjelaskan jadwal pelaksanaan posyandu bisa berubah sewaktu-waktu apabila bertepatan dengan hari libur nasional.
Penyesuaian dilakukan berdasarkan kesepakatan antara petugas dan warga agar kegiatan tetap berjalan.
Selain layanan kesehatan, posyandu remaja juga menjadi pintu masuk untuk kegiatan edukatif lainnya.
Para remaja diajak mengikuti senam bersama dan berkunjung ke perpustakaan desa untuk menumbuhkan minat baca dan gaya hidup sehat sejak dini.
Lebih lanjut, Norsari menyampaikan bahwa perpustakaan desa saat ini juga sedang dipersiapkan untuk mengikuti lomba tingkat kabupaten.
“Petugas perpustakaannya masih baru, sambil belajar juga, tapi tetap kami ikutkan lomba. Yang penting kami berjuang dan terus berbenah,” katanya.
Ia menegaskan, keikutsertaan dalam lomba bukan semata soal kemenangan, tapi juga sebagai motivasi untuk meningkatkan pelayanan publik di desa.
“Entah menang atau kalah, yang penting kita ikut dan berusaha. Kita ingin yang terbaik untuk masyarakat, sambil terus belajar,” pungkas Norsari. (adv/zy)