BERITAMUARA.COM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berharap seluruh kecamatan bisa mengikuti kejuaraan Bupati Cup Sepak Bola.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni melalui Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Zukran menyebut bahwa partisipasi dari seluruh kecamatan sangatlah penting demi kemajuan sepak bola di daerah.
Karena, saat ini pihaknya ingin mempersiapkan tim sepak bola Kukar handal yang dihuni oleh pemain-pemain lokal berkualitas untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Berau tahun 2026.
Apalagi di pelaksanaan Porprov sebelumnya di Paser, tim sepak bola Kukar berhasil meraih medali emas.
“Makanya kita akan mempertahankan itu,” ucap dia, Senin (9/9/2024).
Oleh karena itu pula, mereka sangat ingin menggali potensi-potensi para pemain lokal yang ada di kecamatan-kecamatan.
“Karena kita tidak ingin lagi ada yang membina atlet-atlet dari luar, membeli pemain, kita tidak lagi seperti itu,” kata Zukran.
Dengan pemain lokal, lanjut dia, Kukar telah membuktikan bahwa mereka memiliki kualitas yang mumpuni untuk dapat bersaing di level provinsi.
Bahkan tidak hanya di provinsi, salah seorang pemain asli Kukar Muhammad Taufani berhasil masuk ke Timnas Indonesia yang berlaga di Sea Games tahun 2023, serta membawa pulang medali emas.
“Itu bukti bahwa kita bisa berbicara sampai ke level internasional,” tegasnya.
Dengan kejuaraan Bupati Cup yang digelar setiap tahun ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam menjaring pemain-pemain potensial lokal.
“Event Bupati Cup ini adalah event yang ditunggu-tunggu oleh pemain, atlit dari kecamatan-kecamatan. Makanya melalui inilah mereka punya kesempatan untuk menaikan permainan mereka,” tutur dia.
“Kemungkinan kalau mereka bagus kita akan merangkul, kita akan merekrut untuk memperkuat Kutai Kartanegara di event Porprov 2026,” sambungnya.
Bahkan demi untuk dapat menjaring pemain-pemain berbakat lokal, tahun ini pihaknya akan menerapkan pergantian 7 pemain jika memakai sistem setengah kompetisi.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan bermain kepada seluruh pemain yang dibawa setiap kecamatan dengan komposisi 13 senior dan 10 junior.
“Biasanya turnamen hanya 5, ini kita tambah 7, supaya mereka dapat bermain semua. Di dalam satu pertandingan mungkin dia tidak terlihat, tapi di permainan berikutnya dia terlihat,” pungkas Zukran. (zy)