BERITAMUARA.COM — Pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir. Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kukar mencatat jumlah pelaku UMKM naik drastis dari 21.000 pada 2021 menjadi 59.236 pada akhir Desember 2024.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin, menyebut pertumbuhan tersebut tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah melalui sejumlah program strategis.
“Pertumbuhan ini tidak hanya berasal dari inisiatif mandiri para pelaku usaha, tetapi juga didorong oleh program pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, fasilitasi legalitas, hingga bantuan permodalan,” kata Fathul saat ditemui, Selasa (8/4/2025).
Ia menambahkan, peningkatan jumlah UMKM ini sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar, sekaligus mencerminkan komitmen Pemkab dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis kerakyatan.
Fathul menegaskan, masa depan perekonomian Kukar tak lagi bertumpu pada sektor batu bara dan migas, melainkan pada kekuatan UMKM.
“Seperti yang disampaikan Bapak Bupati, arah pembangunan ekonomi kita kini difokuskan pada kekuatan produk UMKM. Kami berharap para pelaku usaha terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar bisa membuka lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Terkait validitas data, Fathul menyampaikan bahwa jumlah 59.236 UMKM tersebut merupakan hasil kolaborasi pendataan lintas sektor, termasuk dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, dan Diskop UKM sendiri. Namun, ia mengakui masih ada pelaku usaha yang belum terdata secara resmi.
“Pendataan akan terus berjalan melalui kegiatan pelatihan, legalitas usaha, dan program bantuan,” imbuhnya.
Diskop UKM Kukar juga terus menggencarkan program sertifikasi halal gratis sejak 2023. Meski tarif resminya ditetapkan sebesar Rp230.000 oleh Kementerian Agama dan MUI, biaya tersebut sepenuhnya ditanggung pemerintah.
“Tahun ini, target kami ada 3.500 pelaku UMKM yang akan difasilitasi sertifikasi halal. Ini penting untuk meningkatkan daya saing produk di pasar nasional maupun internasional,” ujar Fathul.
Ia menutup dengan menekankan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
“UMKM adalah masa depan kita. Pemerintah akan terus hadir, memastikan ekosistem usaha kecil di Kukar semakin kuat dan berkelanjutan,” pungkasnya. (adv/zy)