BERITAMUARA.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Thauhid Afrilian Noor melalui Plt Kepala Bidang SMP Emy Rosana mendorong para guru Pendidikan Agama untuk memperkuat pendekatan pembelajaran yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga menggali pemahaman esensial dan nilai spiritual peserta didik.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama yang digelar di Aula Serbaguna Disdikbud Kukar pada Senin (5/5/2025), dengan diikuti oleh para guru agama Islam dan Kristen dari berbagai sekolah tingkat SMP di Kukar.
“Kami memiliki 206 sekolah, dan sebagian besar memiliki lebih dari satu guru agama. Artinya, Bapak dan Ibu sekalian adalah orang-orang yang dipilih untuk membawa misi besar ini,” ujar Plt Kabid SMP dalam sambutannya.
Ia menegaskan pentingnya membangun pemahaman spiritual yang mendalam kepada siswa, agar ajaran agama yang diajarkan tidak hanya bersifat normatif, namun juga membentuk karakter dan adab.
“Pembelajaran agama harus menyentuh pada esensi, bukan sekadar teori. Anak-anak harus tahu mengapa mereka harus shalat atau pergi ke gereja, bukan sekadar menjalankan tanpa memahami makna di baliknya,” jelasnya.
Dalam arahannya, ia juga menekankan bahwa pendidikan agama memiliki peran strategis dalam menanamkan akhlak dan membentuk karakter generasi muda. Menurutnya, tantangan yang dihadapi guru agama saat ini semakin kompleks, seiring dengan perubahan zaman dan pola perilaku siswa yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.
“Akhlak dan adab harus dibedakan. Akhlak lahir dari pemahaman ketauhidan dan kedekatan spiritual kepada Tuhan. Adab adalah implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah pentingnya peran guru agama untuk membimbing siswa secara utuh,” imbuhnya.
Kegiatan MGMP ini juga dimaksudkan sebagai forum refleksi bersama untuk meninjau kembali kurikulum dan materi ajar pendidikan agama, baik Islam maupun Kristen, agar tetap relevan dan kontekstual dengan kondisi peserta didik saat ini.
“Melalui forum ini, mari kita rangkul satu sama lain dan menyamakan visi untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral dalam pendidikan. Pendidikan agama harus menjadi pondasi dalam membentuk karakter anak bangsa,” tutupnya. (adv/zy)