Disdikbud Kukar dorong implementasi Gerakan Etam Mengaji di seluruh sekolah

IMG-20250513-WA0015
IMG-20250513-WA0015

BERITAMUARA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong implementasi program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) di seluruh satuan pendidikan jenjang SMP sebagai bagian dari penguatan karakter dan literasi spiritual peserta didik lintas agama.

Plt Kepala Bidang SMP Emy Rosana menyampaikan hal ini dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama, Senin (5/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa GEMA merupakan program rutin yang wajib dilaksanakan setiap hari sekolah sebagai Perda Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Gerakan Etam Mengaji.

“Anak-anak muslim wajib mengaji setiap hari, dan anak-anak non-muslim mengkaji kitabnya masing-masing. Ini bukan hanya kegiatan simbolik, tapi menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan pemahaman keagamaan anak-anak kita,” ujarnya.

Kegiatan GEMA akan dilaksanakan dari Senin hingga Sabtu, dan setiap bulannya disertai dua kali kajian tematik. Kajian tersebut dapat berbentuk diskusi atau pemutaran video pendek bertema edukatif dan keagamaan, yang relevan dengan kondisi sosial anak-anak.

“Misalnya anak-anak senang main game, kita bisa putarkan ceramah atau tayangan video pendek tentang dampak game yang berlebihan. Sampaikan dengan pendekatan yang mereka sukai, agar lebih mengena,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa program ini tidak akan mengurangi jam pelajaran agama formal di kelas, karena pelaksanaannya dilakukan di luar jadwal pelajaran utama. Kepala sekolah diminta untuk mengoordinasikan kegiatan ini sebagai bagian dari program literasi spiritual sekolah.

Untuk mendukung efektivitas GEMA, Disdikbud Kukar juga menginstruksikan pelaksanaan pemetaan awal kemampuan siswa melalui tiga tes sederhana: tes membaca, tes perkalian dasar, dan tes mengaji. Hasilnya digunakan untuk menyusun strategi pembinaan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

“Anak-anak yang belum bisa mengaji akan dibina secara bertahap oleh guru atau teman sebayanya yang sudah lancar. Ini bagian dari pembelajaran kolaboratif,” tambahnya.

Program GEMA juga sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan berbasis karakter yang menjadi prioritas pemerintah daerah dan mendukung tercapainya generasi emas 2045 yang religius dan berbudaya. (adv/zy)