BERITAMUARA.COM – Program nasional Koperasi Merah Putih yang tengah dibentuk di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak hanya bertujuan meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga disiapkan untuk menerima dukungan permodalan hingga miliaran rupiah.
Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Adat DPMD Kukar, Riyandi Elvander, menyebut bahwa koperasi yang sudah berbadan hukum akan berkesempatan memperoleh dana bergulir dari pemerintah atau lembaga keuangan lain.
“Kalau merujuk pada juknis Koperasi Merah Putih, nantinya ada dana pinjaman bergulir hingga Rp 5 miliar per koperasi. Itu bisa dari Himbara atau lembaga keuangan lainnya,” ungkap Riyandi.
Meski begitu, angka tersebut masih berupa estimasi awal. Dari perhitungan sementara yang dilakukan timnya, Kukar dengan 239 koperasi diperkirakan akan memiliki perputaran dana sekitar Rp 3 miliar per koperasi. Hal ini menunjukkan potensi besar Koperasi Merah Putih sebagai penggerak ekonomi baru.
Namun, sebelum itu, tahapan yang harus dipenuhi adalah penyelesaian pembentukan badan hukum koperasi.
“Targetnya akhir Juni ini harus rampung semuanya. Baik akta notaris maupun akun resmi pendirian di AHU Kemenkumham,” jelasnya.
Setelah koperasi berbadan hukum, langkah berikutnya adalah memberikan pelatihan bagi para pengurus. Menurut Riyandi, pengelolaan koperasi memerlukan kemampuan khusus agar tidak lagi terjebak dalam stigma buruk masa lalu.
“Kita harus edukasi masyarakat. Ini bukan koperasi model lama. Ini koperasi baru dengan sistem dan nilai-nilai baru. Koperasi Merah Putih punya gerai-gerai yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Riyandi juga menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih tidak akan bersaing dengan BUMDes, melainkan bersinergi. Hasil rapat evaluasi bersama para camat pun telah menekankan pentingnya pembagian peran antara keduanya.
“Sudah diminta identifikasi wilayah dan peran masing-masing. Di mana ranah koperasi, di mana ranah BUMDes. Harapannya, mereka saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan,” pungkasnya. (Adv/Zy)