BERITAMUARA.COM – Tradisi Sedekah Bumi yang digelar di Desa Ponoragan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (28/5), menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai budaya dan pendidikan. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, yang mewakili Bupati Edi Damansyah.
Bupati Edi Damansyah melalui Sekda Sunggono menyampaikan bahwa Sedekah Bumi bukan sekadar ritual adat, melainkan pengingat bahwa tanah yang subur adalah tempat bercocok tanam sekaligus tempat bersujud.
“Orang Jawa termasuk kita di Kutai yang masih menjunjung adat tidak hanya menanam padi, tapi juga menanam doa. Tidak hanya mengolah tanah, tapi juga mengolah rasa syukur,” kutipnya dari budayawan Emha Ainun Nadjib.
Ia mengapresiasi inisiatif masyarakat Desa Ponoragan dalam melestarikan budaya, seraya menanamkan nilai pendidikan untuk generasi masa depan.
“Inisiatif warga hari ini adalah cerminan Kukar yang kita idamkan masyarakat yang mandiri, berdaya, dan tetap menjunjung tinggi nilai budaya serta pendidikan,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kukar, tambahnya, terus berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur pendidikan, terutama di wilayah pedesaan.
Menurutnya, pendidikan merupakan investasi jangka panjang demi kesejahteraan masyarakat Kukar secara menyeluruh.
“Hari ini kita menyaksikan dua hal besar yang sarat makna: Menanam harapan dalam bentuk pendidikan, dan merawat keberkahan lewat tradisi,” ujar Sunggono.
Sunggono berharap kepadaseluruh warga desa Ponoragan untuk terus melestarikan warisan budaya dan bersatu dalam mendidik generasi muda, sehingga visi Kukar IDAMAN dapat terwujud.
Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Kukar dapat menjadi daerah yang sejahtera dan berbahagia, dari desa hingga kota, serta menjadi contoh bagi daerah lain di Nusantara.
“kepada seluruh warga untuk terus merawat warisan budaya dan bersatu dalam mendidik generasi muda demi terwujudnya Kukar IDAMAN sejahtera dan berbahagia dari desa hingga kota, dari Ponoragan hingga pelosok nusantara,”pungkasnya. (adv/zy)