Bupati Kukar Lantik Pengurus KONI Baru, Tegaskan Pentingnya Kekompakan dan Jauhkan Kepentingan Politik

BERITAMUARA.COM – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, resmi melantik pengurus baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kukar yang kini diketuai oleh Chairil Anwar. Pelantikan ini menjadi momen penting dalam membangun kembali kepercayaan terhadap dunia olahraga di Kukar setelah berbagai dinamika internal yang sempat terjadi.

Dalam sambutannya, Edi menyoroti bahwa kepengurusan baru ini merupakan hasil dari Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). Menurutnya, pelaksanaan Musdalub menandakan adanya dinamika organisasi yang perlu menjadi perhatian semua pihak.

“Kalau organisasi sampai menggelar Musdalub, berarti ada sesuatu yang terjadi. Tapi kita tidak perlu membahasnya secara rinci, karena kita semua sudah tahu,” ujar Edi saat diwawancarai, Senin (26/5/2025).

Ia juga menyinggung adanya sejumlah cabang olahraga (cabor) yang sebelumnya memberikan dukungan namun tidak terakomodir dalam struktur kepengurusan baru karena perampingan struktur.

Edi mengajak semua pihak untuk tetap solid dan meninggalkan perbedaan demi kemajuan olahraga Kukar.

“Kepengurusan ini harus kompak. Baik yang masuk dalam struktur maupun yang tidak, semua harus tetap bekerja sama. Jangan lagi ada perselisihan internal,” tegasnya.

Bupati Edi menyatakan bahwa dunia olahraga harus terlepas dari kepentingan politik praktis dan harus fokus pada peningkatan prestasi serta pengembangan olahraga sebagai industri yang membuka lapangan kerja.

“Kalau cabor dan pengurus KONI masih terpecah karena urusan politik, ya akan sulit maju. Sekarang waktunya berpikir cerdas, tinggalkan dulu politik. Fokus kita sekarang adalah prestasi dan membangun kepercayaan publik,” katanya.

Dengan kepengurusan baru ini, KONI Kukar bisa bergerak lebih profesional dan berorientasi pada hasil, mengingat waktu kepengurusan yang terbatas, sekitar 24 bulan ke depan.

Edi berharap dengan penegasan bahwa Pemkab Kukar tetap berkomitmen mendukung kemajuan olahraga di daerah, bukan hanya sebagai pencapaian prestasi, tetapi juga sebagai sektor yang bisa memberikan kontribusi ekonomi.

“Olahraga hari ini bukan hanya soal prestasi, tapi sudah menjadi industri. Maka harus kita kelola secara serius dan profesional,” pungkasnya. (adv/zy)