BERITAMUARA.COM – Kepala Desa Lebak Cilong, Humaidi, mengumumkan pembentukan koperasi desa sebagai bagian dari upaya mengikuti program nasional.
Selain itu, pihak desa juga terus memperkuat penanganan stunting melalui berbagai intervensi dan koordinasi lintas sektor.
“Tahun ini kita mengikuti program nasional, jadi pembentukan koperasi desa itu wajib,” ujar Humaidi saat ditemui pada Senin (26/5).
Ia menambahkan, selain program koperasi, desa juga secara rutin menggelar rapat penanganan stunting sebagai bentuk kepatuhan terhadap kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Humaidi, penanganan stunting dilakukan dengan berbagai intervensi seperti pemberian makanan tambahan dan koordinasi rutin antar pemangku kepentingan, mulai dari kader Posyandu hingga tim penggerak PKK.
“Semuanya harus bekerja sama supaya ini bisa berjalan lancar. Kalau sudah 100 persen, kita langsung laporkan ke kabupaten,” tegasnya.
Dalam upaya pencegahan, desa juga melakukan pemeriksaan dini terhadap ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting sejak masa kehamilan.
“Kalau kita tidak kelola dengan baik sejak awal, maka stunting akan terus muncul. Makanya sebelum ibu melahirkan, kita sudah periksa dulu,” jelasnya.
Humaidi mengungkapkan bahwa tingkat stunting di desa Lebak Cilong mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, kasus stunting yang kemarin kita tangani, sekarang sudah 80 persen selesai. Artinya, dibanding tahun lalu, jumlahnya menurun,” pungkasnya. (adv/zy)