BERITAMUARA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru.
Deep learning merupakan sebuah pendekatan atau metode pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar di sekolah.
Hal itu disampaikan Plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP, Emi Rosana, saat dimintai penjelasan mengenai penerapan konsep tersebut di sekolah-sekolah di Kukar.
“Deep learning itu bukan kurikulum baru seperti Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka. Esensinya bukan pada perubahan mata pelajaran, tapi pada cara mengajar yang mendorong siswa berpikir kritis dan logis, serta menyenangkan dalam prosesnya,” jelas Emi pada Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan, konsep tersebut bertujuan menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna bagi siswa.
“Jadi fokusnya bukan pada kontennya, tetapi bagaimana guru membawa anak untuk memahami lebih dalam, menganalisis, mengevaluasi, dan bisa menyelesaikan persoalan,” katanya.
Menurut Emi, penerapan metode deep learning ini sudah disosialisasikan kepada para guru melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta kepada para kepala sekolah.
“Kita sudah sampaikan melalui MGMP dan Kepala Sekolah agar metode ini bisa mulai diterapkan di kelas,” tambahnya.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Kukar dalam mendorong inovasi dan transformasi pendidikan, sejalan dengan arah Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berdiferensiasi dan penguatan karakter peserta didik.(adv/zy)