BERITAMUARA.COM – Program pembangunan berbasis Rukun Tetangga (RT) yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) telah mencapai penyerapan 100 persen pada tahap pertama.
Setiap RT mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 50 juta, yang digunakan untuk pelatihan dan pemberdayaan kelompok masyarakat.
“Program ini sudah 100 persen terserap sebelum Lebaran. Dana digunakan untuk pelatihan pengurus RT dan kelompok masyarakat, seperti PKK RT dan kelompok RT lainnya,” kata Kepala DPMD Kukar, Arianto, saat diwawancarai, Selasa (23/4/2025).
Ia mencontohkan Desa Jembayan dan Desa Ponoragan sebagai dua desa yang telah mengimplementasikan pelatihan dengan memanfaatkan anggaran tersebut.
Fokus program tahun ini adalah peningkatan kapasitas kelompok masyarakat, berbeda dari dua tahun sebelumnya yang berfokus pada penguatan pengurus RT.
“Dua desa itu sudah melatih kelompok pengurus PKK RT dan kelompok masyarakat lain. Kami ingin mengembangkan kemandirian warga di tingkat paling bawah,” jelasnya.
Arianto berharap, program ini dapat mendorong kemandirian ekonomi warga dan membantu mengurangi angka kemiskinan di lingkungan RT.
“Tahap kedua dijadwalkan pada Juni-Juli. Kami harap penyerapan kembali berjalan baik agar program pembangunan bisa berlanjut,” ujarnya.
Selain program berbasis RT, Arianto juga mengungkapkan rencana peluncuran program Keluarga Berdaya, yang akan mengalokasikan Rp 1 juta per kepala keluarga (KK).
Program ini akan menggunakan anggaran Rp 150 juta per RT dan ditujukan untuk keluarga kurang mampu.
“Program ini akan menyentuh langsung warga miskin. Tujuannya jelas, kita ingin mereka keluar dari status kemiskinan dan menjadi mandiri,” tegas Arianto. (adv/zy)