BERITAMUARA.COM – Edi Damansyah Bupati Kutai Kartanegara mengingatkan masyarakat Kutai Kartanegara agar tidak mau diadu domba karena perbedaan pendapat dan pilihan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Saya memohon kepada masyarakat Kukar jangan mau kita di adu domba oleh oknum yang tidak bertanggung jawab apalagi mendengar maupun informasi berita yang tidak valid.
Jangan sampai kita terpecah belah, kita tetap solid dan bersatu,”tegas Edi Damansyah saat memberikan sambutan penutupan selesai acara pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di kantor DPC PDI Perjuangan dihadapan ribuan relawan PDI Perjuangan dan tim koalisi, Rabu (28/8/2024).
Dalam hal ini Bupati mengatakan proses Pilkada penting dan menentukan masa depan Kutai Kartanegara, namun ia tidak ingin karena perbedaan, masyarakat malah saling menghujat dan terpecah belah.
Edi berharap Pilkada tahun ini berjalan dengan damai dan sejuk, “Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim kami wakafkan diri kami ini untuk masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara tercinta, merdeka,”tutup Edi Damansyah.
Pengertian Politik Adu Domba
Dilansir dari gramedia.com, menurut Harfiah kata Devide et Impera bisa diartikan menjadi kata pecah, dan berkuasa. Strategi itu diperkenalkan oleh seorang bernama Julius Cesar guna sebagai upaya dalam membangun kekaisaran Romawi.
Devide et Impera atau politik adu domba adalah strategi politik, militer, dan ekonomi dengan caraa memunculkan perpecahan pada suatu daerah agar dapat mudah untuk mereka kuasainya.
Tak hanya itu aja pada konteks lain, Devide et Impera juga memiliki arti untuk mencegah kelompok-kelompok kecil bersatu guna berubah menjadi kelompok-kelompok besar yang memiliki kekuatan lebih kuat lagi.
Namun, dengan seiring berjalannya waktu istilah Devide et Impera mulai dikenal menjadi politik adu domba atau politik pecah belah.
Politik Devide et Impera di kawasan Nusantara, Terutamanya di wilayah Indonesia pertama kali dipopulerkan oleh Belanda lewat VOC atau disebut juga Vereenigde Oostindische Compagnie.
Selain monopoli yang merupakan salah satu siasat yang dilakukan oleh VOC guna menaklukan Nusantara yaitu Devide et Impera.
Politik adu domba ini juga dijadikan sebagai suatu kebiasaan bagi VOC guna melakukan hal politik, ekonomi, dan juga militernya. Orientasinya yaitu mencari sebuah keuntungan dengan sebanyak-banyaknya dengan cara menaklukkan raja-raja yang berada di wilayah Nusantara. (zy)